
Transformasi digital di sektor kesehatan kini menjadi agenda utama pemerintah, terutama dengan hadirnya regulasi Satu Data Kesehatan dan integrasi dengan platform SATUSEHAT dari Kementerian Kesehatan. Salah satu elemen kunci dari digitalisasi ini adalah penerapan Electronic Medical Record (EMR). Namun, implementasi EMR bukan hal instan. Dibutuhkan tahapan yang sistematis, terencana, dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit.
Roadmap Tahapan Implementasi EMR
Tahap 1: Perencanaan & Komitmen Manajemen
Durasi: 1-2 bulan
Tujuan:
- Membentuk Steering Committee internal.
- Menyusun visi, misi, dan tujuan implementasi EMR.
- Menyelaraskan dengan rencana strategis rumah sakit dan regulasi pemerintah.
Output :
- Membentuk Steering Committee internal.
- Menyusun visi, misi, dan tujuan implementasi EMR.
- Menyelaraskan dengan rencana strategis rumah sakit dan regulasi pemerintah.
Tahap 2: Asesmen Kesiapan dan Infrastruktur
Durasi: 1 bulan
Kegiatan :
- Evaluasi kesiapan SDM (dokter, perawat, admin).
- Audit infrastruktur (jaringan, server, perangkat)
- Review SOP layanan medis yang akan terdigitalisasi.
Output :
- Laporan kesiapan dan rekomendasi peningkatan infrastruktur.
Tahap 3: Pemilihan Vendor & Sistem EMR
Durasi: 1-2 bulan
Kegiatan :
- Menentukan kebutuhan fungsional dan teknis.
- Mengikuti proses tender/pemilihan vendor.
- Uji coba (pilot) sistem dari vendor terpilih.
Output :
- Penandatanganan kontrak kerja sama.
- Rencana pelatihan dan implementasi bertahap.
Tahap 4: Konfigurasi Sistem & Pelatihan SDM
Durasi: 1-2 bulan
Kegiatan :
- Setup master data (dokter, pasien, ICD, obat).
- Penyesuaian alur kerja sistem dengan SOP rumah sakit.
- Pelatihan intensif kepada user (dokter, perawat, admin).
Output :
- Sistem siap diuji coba (go-live pilot).
- SDM mulai terbiasa menggunakan sistem.
Tahap 5: Go-Live Bertahap
Durasi: 1-3 bulan
Kegiatan :
- Mulai dari unit terbatas (misalnya Poliklinik Rawat Jalan).
- Monitoring harian oleh tim implementasi.
- Evaluasi dan perbaikan cepat terhadap kendala awal.
Output :
- Sistem berjalan pada sebagian besar unit rumah sakit.
Tahap 6: Integrasi dan Skalabilitas
Durasi: 1-2 bulan
Kegiatan :
- Integrasi dengan sistem BPJS, Satu Sehat, dll
- Sinkronisasi data ke platform SATUSEHAT (FHIR).
- Evaluasi dan perbaikan cepat terhadap kendala awal.
Output :
- EMR terintegrasi secara penuh.
- Data terdigitalisasi dan tersimpan aman.
Tahap 7: Evaluasi, Monitoring, dan Pengembangan Lanjutan
Durasi: berkelanjutan
Kegiatan :
- Audit mutu penggunaan EMR.
- Feedback dari user untuk pengembangan.
- Pelatihan lanjutan & refreshment rutin.
Output :
- EMR menjadi budaya kerja.
- Peningkatan efisiensi layanan dan kepuasan pasien.
Implementasi EMR bukan sekadar pembelian software, tapi transformasi budaya kerja. Rumah sakit yang ingin sukses menerapkannya harus mengutamakan aspek manajemen perubahan, kesiapan SDM, dan komitmen jangka panjang. Dengan roadmap yang jelas dan realistis, EMR dapat membawa rumah sakit Indonesia menuju era digitalisasi yang aman, efisien, dan terintegrasi.
Related Posts
Pentingnya IT Infrastructure yang Memadai untuk Implementasi Electronic Medical Record di Rumah Sakit
Manakala rumah sakit / fasyankes mulai mengadopsi konsep electronic medical record system, hal yang perlu dipersiapkan pertama kali adalah IT Infrastructurenya. Apa saja sih IT infrastructure itu ?...