EMR – Alfatih Solusindo https://www.alfatih-solusindo.com IT Consulting & Web Development Sun, 31 Mar 2024 01:16:05 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 Kebutuhan Mendesak Akan Rekam Medis Elektronik https://www.alfatih-solusindo.com/simrs/kebutuhan-mendesak-akan-rekam-medis-elektronik.html https://www.alfatih-solusindo.com/simrs/kebutuhan-mendesak-akan-rekam-medis-elektronik.html#respond Sat, 02 Oct 2021 02:21:33 +0000 https://www.alfatih-solusindo.com/?p=9424 Covid-19 dengan sangat jelas mengungkap kekurangan sistem layanan kesehatan kita. Ketika penyakit tersebut menjangkit daerah kami pada bulan Maret, kami punya dua bulan libur total untuk mempersiapkan diri kami. Namun, strategi mengkarantina orang-orang yang kembali di rumah mereka, ditambah dengan kemampuan pengujian yang tidak memadai, stigma terkait penyakit tersebut, dan ketidakmampuan kami untuk meningkatkan kapasitas layanan, tidak banyak membantu untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.

Sembilan bulan setelah pandemi, kami telah memiliki lebih banyak informasi tentang cara penularan, protokol pengobatan yang lebih baik, dan harapan akan vaksin. Namun, sistem layanan kesehatan kita sendiri tetap sama dan, dalam beberapa kasus, memburuk: Pemantauan kondisi kronis dan pengawasan penyakit menular menjadi terganggu, jumlah vaksinasi pada anak-anak menurun, dan kemungkinan bahaya kesehatan lingkungan muncul akibat penggunaan plastik yang berlebihan dan limbah medis. Dilema mendasar adalah bahwa sistem pengawasan medis kita terfragmentasi.

Setiap strategi akhir atau proses pengembangan harus dibuat dari sistem layanan kesehatan yang terkait dengan teknologi modern. Tata kelola dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS/Health Information Systems-HIS) adalah dua elemen terpenting untuk memperkuat sistem layanan kesehatan. Pertama-tama mengatur akses, pendistribusian, pembiayaan, dan pengadaan layanan kesehatan; yang terakhir digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisa data kesehatan untuk mempelajari kesehatan masyarakat.

Sistem kami saat ini kurang siap untuk manajemen kesehatan publik dan masyarakat. Untuk membangun SIMRS yang handal, sangat penting untuk mengumpulkan apa yang dikenal sebagai data terpilah. Data terpilah adalah informasi rinci dan terkategori berdasarkan usia, jenis kelamin, etnis, kondisi sosial ekonomi, daerah tempat tinggal, pendidikan, dan riwayat kesehatan terkait. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber dan mengidentifikasi variabel yang diperlukan untuk mempelajari dan membuat prosedur. Data tersebut memungkinkan perbandingan antar kelompok, yang dapat mengidentifikasi tren dan mengurangi ketidaksetaraan layanan kesehatan.

Secara umum, data gabungan merupakan data terpilah yang dikumpulkan. Di Bangladesh, data gabungan digunakan untuk pelaporan publik atau analisa statistik, tetapi data ini dikumpulkan dari data yang tidak lengkap atau studi informal. SIMRS yang dibuat dengan baik menentukan pengumpulan data pasien yang terpilah, mengintegrasikan data dari berbagai sumber, menganalisa data tersebut untuk audiens yang berbeda, dan mengoptimalkan manfaat data melalui visualisasi. SIMRS yang baik dapat mengumpulkan data mengenai kasus tertentu.

Keamanan, transparansi, dan akurasi informasi memungkinkan pembuat keputusan untuk mengambil keputusan yang tidak memihak, tepat waktu, dan berprioritas tinggi. Darimana kita mulai? Komponen terpenting SIMRS adalah sistem Rekam Medis Elektronik (RME) / Electronic Medical Records-EMR). RME sangat penting untuk merombak sistem terfragmentasi kami. RME berisi riwayat kesehatan pasien, diagnosis, pengobatan, alergi obat, imunisasi, intervensi medis, riwayat keluarga, penyakit baru, kecelakaan, dan rencana pengobatan.

Fasilitas layanan kesehatan adalah organisasi yang memberikan layanan kesehatan yang meliputi rumah sakit umum dan swasta, klinik swasta, klinik kesehatan masyarakat, pusat diagnostik, tempat praktek dokter, pusat kesehatan LSM, rumah sakit terapung, dll. Amanat nasional untuk menerapkan sistem RME di semua fasilitas layanan kesehatan adalah titik awal yang akan berdampak positif pada sistem tersebut.

Data kasus penyakit baru yang didapat dari fasilitas kesehatan adalah sumber data yang transparan bagi pembuat kebijakan dan industri layanan kesehatan untuk mendeteksi perbedaan yang ada dalam layanan kesehatan dan permasalahan layanan kesehatan masyarakat yang terjadi. Penerapan sistem tingkat mikro ini pada akhirnya akan menghasilkan data gabungan yang akan menjadi dasar pengembangan sistem layanan kesehatan kami.

Apa manfaatnya bagi warga dan penyedia layanan kesehatan?

Setelah data direkam secara digital, pasien dapat membagikan file mereka ke penyedia layanan kesehatan yang berbeda, menerima layanan yang terkoordinasi tanpa perlu repot-report berkonsultasi dengan spesialis yang berbeda, memiliki akses ke informasi resep mereka setiap saat, terhindar dari kesalahan pemberian obat, terhindar dari duplikasi tes, dan memiliki dokumen riwayat kesehatan mereka yang dapat dibaca setiap saat. Penyedia layanan kesehatan mendapat informasi yang akurat, terkini, dan lengkap tentang pasien-pasein mereka dari RME. Ini juga membantu mereka membuat diagnosis yang benar, menetapkan protokol perawatan yang aman, berkoordinasi dengan spesialis lain dengan sedikit usaha, dan meningkatkan produktivitas mereka secara keseluruhan. Secara profesional, ini membantu menambah catatan mereka sendiri dengan menelusuri intervensi sukses mereka terhadap pasien.

Bagaimana hal itu berguna bagi kesehatan masyarakat dan pembuat kebijakan?

Ketika pemerintah mencabut hari libur nasional dan memberlakukan zona lockdown berdasarkan daerah pada bulan Juni, mereka menghadapi tantangan yang tidak terduga. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Dhaka Tribune, IEDCR hanya dapat menemukan 55.909 dari total 94.481 kasus Covid-19 yang diketahui. Hal ini merupakan hal tidak terduga, karena sistem manajemen data secara khusus dikembangkan untuk memantau semua kasus positif Covid-19 di awal pandemi. Sistem itu dibuat untuk meringankan beban Direktorat Kesehatan untuk secara akurat mendeteksi dan mengisolasi kasus positif serta menghubungi kasus yang kemungkinan terlacak. Karena data pasien yang terpilah hilang, rumah sakit dan fasilitas pengujian tidak dapat menentukan lokasi lebih dari setengah kasus. Masalah serupa ditemui ketika upaya dilakukan untuk mempelajari mengapa pria tercatat lebih dari 75% dari total kematian akibat Covid-19 di Bangladesh. Data spesifik pasien yang sangat terbatas dapat ditemukan berkaitan dengan komorbiditas atau pola perilaku untuk memberikan data pada pengamatan ini. RME menggabungkan data terpilah, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi prevalensi penyakit dan masalah kesehatan masyarakat. Mereka memastikan bahwa perkembangan RME dapat diukur dan jelas. Berdasarkan RME, masalah kesehatan darurat dapat dideteksi, program layanan kesehatan untuk pencegahan dapat direncanakan, dan gaya hidup yang lebih sehat dapat dikembangkan – semua hal ini pada akhirnya akan mengurangi biaya layanan kesehatan bagi semua orang.

Apakah RME sejalan dengan kebijakan nasional kami?

Program Sektor Kesehatan, Kependudukan dan Kesehatan pemerintah Bangladesh yang ke-4 sejalan dengan tujuan PBB yang terkait dengan kesehatan Sustainable Development Goals (SDG). Mengukur indikator kesehatan SDG bergantung pada pembuatan data dari semua tingkat fasilitas layanan kesehatan. Untuk mencapai itu, Sistem Informasi Manajemen DGHS berencana untuk membuat RME di semua fasilitas layanan kesehatan mulai dari puskesmas hingga menghasilkan data terpilah pasien.

Apakah kami memerlukan identitas kesehatan?

The Health Informatics Standards and Data Structure” adalah pedoman eHealth yang dibuat untuk Bangladesh oleh Ministry of Health and Family Welfare. Pedoman ini menjelaskan prosedur tentang bagaimana data bidang kesehatan akan diberi kode, dikumpulkan, disusun, direpresentasikan, dan dicatat melalui register yang berbeda. Pedoman itu bahkan merekomendasikan memastikan ID Kesehatan pasien. Idealnya, setiap warga negara akan memiliki satu identitas kesehatan spesifik yang dihubungkan ke satu RME. Dalam praktiknya, ini hampir tidak mungkin karena sepanjang hidup kita, kita menerima layanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang berbeda yang memiliki sistem operasi berbeda. Inilah sebabnya mengapa sistem informasi kesehatan modern di negara maju sekarang bergerak menuju interoperabilitas. RME yang berbeda dari pasien yang sama dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan yang berbeda distandarisasi ke dalam format universal, yang kemudian dapat dibagikan melalui pertukaran informasi kesehatan elektronik oleh penyedia layanan kesehatan lain dan oleh pasien itu sendiri. Sistem canggih semacam ini membutuhkan infrastruktur besar-besaran yang hanya dapat dibangun jika pembayaran untuk layanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan atau asuransi. Di negara maju, atau negara dengan sistem asuransi kesehatan, semua klaim penggantian terhubung dengan akuntabilitas, yang membutuhkan otomatisasi SIMRS.

Jika penyedia telehealth dan rumah sakit swasta tersier dapat melakukannya, kenapa tidak semua fasilitas perawatan kesehatan?

Tantangan khusus yang dihadapi selama pandemi ini telah memaksa orang untuk mencari cara layanan kesehatan alternatif. Pertumbuhan pesat telehealth merupakan perkembangan yang mengesankan selama periode ini. Hampir 28 layanan telehealth eksklusif telah diidentifikasi yang menyediakan teleconsultation kepada masyarakat. Sebagai contoh, beberapa ratus ribu panggilan terkait Covid dijawab melalui call center 16263/ Shastho Batayon. Sebagian besar platform telehealth di Bangladesh menyimpan catatan kesehatan elektronik pasien. Kami ujung-ujungnya mendapati penyedia telehealth mengumpulkan data kesehatan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan adanya 162 juta pengguna ponsel. Melalui aplikasi dan portal web, pasien selalu dapat mengakses catatan kesehatan dan resep obat mereka. Rumah sakit korporat di Bangladesh memiliki sistem informasi rumah sakit canggih yang mencakup RME, Sistem Manajemen Informasi Laboratorium, sistem data pendaftaran, pembayaran, rawat jalan, dan rawat inap; dan beberapa di antaranya memiliki data lebih dari satu juta pasien. Para profesional yang bekerja di rumah sakit tersebut menyatakan kemudahan dengan otomatisasi ini.

Saya berpendapat bahwa menyediakan akses ke layanan kesehatan yang aman, terjamin, dan terkini adalah prioritas nomor satu negeri ini. Kami tidak dapat melakukannya tanpa berinvestasi di RME. Jika pusat telemedicine dan rumah sakit korporat dapat melakukannya, lalu kenapa tidak semua rumah sakit umum dan swasta?

Sistem RME terkait dengan sistem kesehatan nasional di negara maju. Pemerintah, sebagai badan pembuat kebijakan, harus memahami urgensi dan mandat penerapan sistem RME – meskipun sistem tersebut didasarkan pada sistem yang sangat sederhana. Jika sistem ini adalah sebuah mandat, maka sistem itu akan meminta pertanggungjawaban semua orang atas layanan kesehatan yang mereka berikan. Beberapa rumah sakit di negara ini telah melakukannya, ada ribuan sistem yang sudah tersedia; kita tidak perlu menemukan kembali sistem, tetapi kita harus melakukan implementasi.

Oleh: Dr Maliha Mannan Ahmed

Dr Maliha Mannan Ahmed adalah Pendiri dan Direktur Eksekutif Organikare. Beliau memiliki gelar MBBS, MBA, dan Masters di Healthcare Leadership.

Sumber: Dhaka Tribune, tanggal 12 September 2020

https://www.dhakatribune.com/opinion/op-ed/2020/09/12/op-ed-the-urgent-need-for-electronic-medical-records
]]>
https://www.alfatih-solusindo.com/simrs/kebutuhan-mendesak-akan-rekam-medis-elektronik.html/feed 0