Era industri 4.0 yang mengutamakan penggunaan sistem informasi, internet, serta kecerdasan buatan sudah merambah ke berbagai sektor, termasuk dalam sektor kesehatan. Salah satu wujud nyata peranan teknologi terhadap dunia kesehatan adalah munculnya e-prescribing atau resep elektronik. E-prescribing merupakan perangkat lunak yang dirancang secara spesifik untuk memudahkan pelayanan peresepan obat, mulai dari penulisan resep (prescribing), pembacaan resep (transcribing), penyiapan hingga penyerahan resep (dispensing), serta administrasi dan monitoring.
E-resep menjadi solusi untuk mengantisipasi kesalahan interpretasi resep oleh bagian farmasi. Saat membuat e-resep melalui sistem, dokter mengisikan nama obat, bentuk sediaan, dosis, jumlah, aturan pakai, waktu pakai, dan cara pakai serta alergi yang dimiliki pasien. E-resep yang dituliskan secara otomatis akan langsung diterima oleh bagian farmasi untuk segera dilakukan skrining resep dan penyiapan obat. Bagian farmasi tidak perlu menerima resep kertas dan tidak akan merasa kesulitan dalam membaca tulisan dokter.
Manfaat e-resep selain mengurangi kesalahan pembacaan antara lain:
1. Mengantisipasi kehilangan kertas resep
Kertas resep yang ditulis oleh dokter biasanya berukuran A5, sehingga ada kemungkinan resep tersebut terselip dan hilang sehingga tidak terproses oleh petugas farmasi. E-resep memungkinkan resep untuk langsung terintegrasi ke bagian farmasi secara realtime dan tersimpan didalam database sehingga bagian farmasi tidak khawatir kertas resep hilang / tercecer atau tidak sampai ke unit farmasi karena bisa mengakses data resep kapan saja.
2. Mempercepat penyiapan obat
E-resep yang langsung diterima oleh bagian farmasi setelah dokter klik simpan melalui sistem, apoteker dapat segera menyiapkan obat tanpa harus menunggu pasien datang ke bagian farmasi membawa kertas resep.
3. Apoteker tidak perlu kesulitan memverifikasi resep
Terkadang apoteker mengalami kesulitan dalam membaca tulisan tangan dokter yang menyebabkan mereka harus kembali menghubungi dokter untuk mengonfirmasi obat yang dituliskan dokter. Akibatnya, waktu penyiapan obat menjadi lebih lama. E-resep memungkinkan informasi obat tertulis dan terbaca dengan jelas tanpa harus diverifikasi ulang.
4. Menjamin keamanan dan keselamatan pasien
Pasien terhindar dari kesalahan pemberian obat, dosis, dan bentuk sediaan yang berpotensi membahayakan pasien. Oleh karena itu, e-resep juga dapat meningkatkan pasien safety.
5. Memberikan kemudahan akses histori pengobatan pasien
Apoteker juga membutuhkan data terkait obat-obat apa saja yang pernah diminum atau sedang diminum oleh pasien untuk kepentingan pertimbangan risiko terapi obat yang diterima pasien. Apoteker dapat mengakses histori pengobatan pasien dengan mudah melalui sistem dengan klik histori resep pasien terkait.
Revo HIS memberikan solusi untuk mengantisipasi kesalahan pembacaan resep dengan modul e-resep yang terdapat didalam fitur unggulan dari sistem ini sehingga resep dapat dituliskan oleh dokter setelah memberikan pelayanan kesehatan ke pasien secara elektronik dan terintegrasi.