Manfaat Resep Elektronik
Era industri 4.0 yang mengutamakan penggunaan sistem informasi, internet, serta kecerdasan buatan sudah merambah ke berbagai sektor, termasuk dalam sektor kesehatan. Salah satu wujud nyata peranan teknologi terhadap dunia kesehatan adalah munculnya e-prescribing atau resep elektronik. E-prescribing merupakan perangkat lunak yang dirancang secara spesifik untuk memudahkan pelayanan peresepan obat, mulai dari penulisan resep (prescribing), pembacaan resep (transcribing), penyiapan hingga penyerahan resep (dispensing), serta administrasi dan monitoring.
E-resep menjadi solusi untuk mengantisipasi kesalahan interpretasi resep oleh bagian farmasi. Saat membuat e-resep melalui sistem, dokter mengisikan nama obat, bentuk sediaan, dosis, jumlah, aturan pakai, waktu pakai, dan cara pakai serta alergi yang dimiliki pasien. E-resep yang dituliskan secara otomatis akan langsung diterima oleh bagian farmasi untuk segera dilakukan skrining resep dan penyiapan obat. Bagian farmasi tidak perlu menerima resep kertas dan tidak akan merasa kesulitan dalam membaca tulisan dokter.
Manfaat e-resep selain mengurangi kesalahan pembacaan antara lain:
1. Mengantisipasi kehilangan kertas resep
Kertas resep yang ditulis oleh dokter biasanya berukuran A5, sehingga ada kemungkinan resep tersebut terselip dan hilang sehingga tidak terproses oleh petugas farmasi. E-resep memungkinkan resep untuk langsung terintegrasi ke bagian farmasi secara realtime dan tersimpan didalam database sehingga bagian farmasi tidak khawatir kertas resep hilang / tercecer atau tidak sampai ke unit farmasi karena bisa mengakses data resep kapan saja.
2. Mempercepat penyiapan obat
E-resep yang langsung diterima oleh bagian farmasi setelah dokter klik simpan melalui sistem, apoteker dapat segera menyiapkan obat tanpa harus menunggu pasien datang ke bagian farmasi membawa kertas resep.
3. Apoteker tidak perlu kesulitan memverifikasi resep
Terkadang apoteker mengalami kesulitan dalam membaca tulisan tangan dokter yang menyebabkan mereka harus kembali menghubungi dokter untuk mengonfirmasi obat yang dituliskan dokter. Akibatnya, waktu penyiapan obat menjadi lebih lama. E-resep memungkinkan informasi obat tertulis dan terbaca dengan jelas tanpa harus diverifikasi ulang.
4. Menjamin keamanan dan keselamatan pasien
Pasien terhindar dari kesalahan pemberian obat, dosis, dan bentuk sediaan yang berpotensi membahayakan pasien. Oleh karena itu, e-resep juga dapat meningkatkan pasien safety.
5. Memberikan kemudahan akses histori pengobatan pasien
Apoteker juga membutuhkan data terkait obat-obat apa saja yang pernah diminum atau sedang diminum oleh pasien untuk kepentingan pertimbangan risiko terapi obat yang diterima pasien. Apoteker dapat mengakses histori pengobatan pasien dengan mudah melalui sistem dengan klik histori resep pasien terkait.
Revo HIS memberikan solusi untuk mengantisipasi kesalahan pembacaan resep dengan modul e-resep yang terdapat didalam fitur unggulan dari sistem ini sehingga resep dapat dituliskan oleh dokter setelah memberikan pelayanan kesehatan ke pasien secara elektronik dan terintegrasi.
Apa itu PACS dan DICOM ?
Bagi Anda yang bukan spesialisasi dibidang radiology tentunya akan merasa aneh / tidak mengenal dengan istilah PACS dan DICOM, betul kan ?
Nah.. agar bisa mengenal kedua istilah itu, kali ini Mimin akan menjelaskannya untuk Anda.
PACS (Picture Archiving and Communication System) adalah filmless dan metode komputerisasi komunikasi dan menyimpan data gambar medis seperti computed radiographic, digital radiographic, computed tomographic, ultrasound, fluoroscopic, magnetic resonance dan foto X-ray (Tong, dkk, 2009). Selama lebih dari 100 tahun, effisiensi praktek radiologi telah dibatasi oleh film dan kegiatan penanganan film, dengan adanya PACS memungkinkan gambar radiologi dapat dilihat secara virtual atau elektronik dimanapun pada computer server ataupun computer personal biasa (Dreyer, dkk, 2006).
Sistem manajemen database adalah jantung dari PACS. Relasi antara citra dan lokasi penyimpanan disimpan dan dikelola di dalam database, berikut dengan semua data terkait yang dibutuhkan untuk pemanfaatan citra. Sistem manajemen database harus dapat menyediakan data citra berdasarkan pada pencarian pasien atau pemeriksaan tertentu saat diminta (to be queried) oleh RIS atau sistem lainnya.
Untuk menjamin kompatibilitas komunikasi antar sistem yang berbeda ini, digunakan standar komunikasi yang didefinisikan oleh standar Digital Imaging and Coomunications in Medicine (DICOM). Selain itu, dibutuhkan pula upaya untuk dapat mengelola penyimpanan data citra dalam ukuran yang besar (biasanya menggunakan teknologi RAID), dan menjamin penyimpanan data citra dalam jangka waktu yang lama sesuai dengan regulasi penyimpanan serta pengembalian data saat terjadi bencana (disaster recovery).
DICOM (Digital Imaging And Communication In Medicine) adalah standar industri untuk radiologis transferral dari gambar dan informasi medis lainnya antara komputer (Huang, 2004). Setelah menggunakan pola sistem terbuka Interconnection of International Standar Organization, DICOM memungkinkan komunikasi digital antara peralatan diagnostik dan terapeutik dan sistem dari berbagai produsen. diperlukan lagi standar yang berbeda untuk tiap peralatan medis.
Dengan standar internasional ini, para vendor dan para praktisi medis akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran informasi dalam hal medis tanpa mengalami kendala bahasa. Beberapa keuntungan yang didapat dari pemanfaatan DICOM antara lain :
- Mengurangi kesulitan koneksi dengan berbagai alat radiologi.
- Karena DICOM adalah standar yang berlaku secara internasional, maka tidak diperlukan lagi standar yang berbeda untuk tiap peralatan medis.
- Manajemen pasien yang lebih baik.
- Citra medis pasien dapat diproses dengan menggunakan piranti lunak yang banyaktersedia.
- Adanya kemudahan untuk pengarsipancitramedis.
Workstation adalah tempat dimana fisikawan dan praktisi klinis melihat citra dan informasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Terdapat 2 klasifikasi workstation, yaitu diagnostik dan review. Perbedaan antara 2 klasifikasi wokstation ini ada pada resolusi dan fungsionalitas.
Workstation diagnostik adalah tipe wokstation yang digunakan oleh ahli radiologi untuk melakukan interpretasi pemeriksaan secara primer. Workstation tipe ini memiliki resolusi dan brightness tertinggi dan berisi tingkat fungsionalitas tertinggi. Secara historis, mereka didedikasikan untuk tugas dengan aplikasi yang dijalankan secara lokal.
Tipe workstation berikutnya adalah workstation klinikal review yang digunakan oleh praktisi klinis untuk melakukan review citra. Workstation ini tidak sebagus workstation diagnostik, baik dari segi hardware (resolusi) ataupun fungsionalitas. Area in i mendapatkan keuntungan terbanyak dari pemanfaatan workstation yang berbasis web, sehingga akses ke citra dapat didistribusikan lebih luas (bahkan dari luar lingkungan praktik).
Ok guys, sekarang sudah tau kan istilah2 tersebut diatas? kalo begitu.. untuk penjelasan berikutnya kita akan membahas secara detail dari penggunaan PACS dan DICOM Server dirumah sakit / klinik. (nantikan artikel selanjutnya)
Kebutuhan Mendesak Akan Rekam Medis Elektronik
Covid-19 dengan sangat jelas mengungkap kekurangan sistem layanan kesehatan kita. Ketika penyakit tersebut menjangkit daerah kami pada bulan Maret, kami punya dua bulan libur total untuk mempersiapkan diri kami. Namun, strategi mengkarantina orang-orang yang kembali di rumah mereka, ditambah dengan kemampuan pengujian yang tidak memadai, stigma terkait penyakit tersebut, dan ketidakmampuan kami untuk meningkatkan kapasitas layanan, tidak banyak membantu untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.
Sembilan bulan setelah pandemi, kami telah memiliki lebih banyak informasi tentang cara penularan, protokol pengobatan yang lebih baik, dan harapan akan vaksin. Namun, sistem layanan kesehatan kita sendiri tetap sama dan, dalam beberapa kasus, memburuk: Pemantauan kondisi kronis dan pengawasan penyakit menular menjadi terganggu, jumlah vaksinasi pada anak-anak menurun, dan kemungkinan bahaya kesehatan lingkungan muncul akibat penggunaan plastik yang berlebihan dan limbah medis. Dilema mendasar adalah bahwa sistem pengawasan medis kita terfragmentasi.
Setiap strategi akhir atau proses pengembangan harus dibuat dari sistem layanan kesehatan yang terkait dengan teknologi modern. Tata kelola dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS/Health Information Systems-HIS) adalah dua elemen terpenting untuk memperkuat sistem layanan kesehatan. Pertama-tama mengatur akses, pendistribusian, pembiayaan, dan pengadaan layanan kesehatan; yang terakhir digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisa data kesehatan untuk mempelajari kesehatan masyarakat.
Sistem kami saat ini kurang siap untuk manajemen kesehatan publik dan masyarakat. Untuk membangun SIMRS yang handal, sangat penting untuk mengumpulkan apa yang dikenal sebagai data terpilah. Data terpilah adalah informasi rinci dan terkategori berdasarkan usia, jenis kelamin, etnis, kondisi sosial ekonomi, daerah tempat tinggal, pendidikan, dan riwayat kesehatan terkait. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber dan mengidentifikasi variabel yang diperlukan untuk mempelajari dan membuat prosedur. Data tersebut memungkinkan perbandingan antar kelompok, yang dapat mengidentifikasi tren dan mengurangi ketidaksetaraan layanan kesehatan.
Secara umum, data gabungan merupakan data terpilah yang dikumpulkan. Di Bangladesh, data gabungan digunakan untuk pelaporan publik atau analisa statistik, tetapi data ini dikumpulkan dari data yang tidak lengkap atau studi informal. SIMRS yang dibuat dengan baik menentukan pengumpulan data pasien yang terpilah, mengintegrasikan data dari berbagai sumber, menganalisa data tersebut untuk audiens yang berbeda, dan mengoptimalkan manfaat data melalui visualisasi. SIMRS yang baik dapat mengumpulkan data mengenai kasus tertentu.
Keamanan, transparansi, dan akurasi informasi memungkinkan pembuat keputusan untuk mengambil keputusan yang tidak memihak, tepat waktu, dan berprioritas tinggi. Darimana kita mulai? Komponen terpenting SIMRS adalah sistem Rekam Medis Elektronik (RME) / Electronic Medical Records-EMR). RME sangat penting untuk merombak sistem terfragmentasi kami. RME berisi riwayat kesehatan pasien, diagnosis, pengobatan, alergi obat, imunisasi, intervensi medis, riwayat keluarga, penyakit baru, kecelakaan, dan rencana pengobatan.
Fasilitas layanan kesehatan adalah organisasi yang memberikan layanan kesehatan yang meliputi rumah sakit umum dan swasta, klinik swasta, klinik kesehatan masyarakat, pusat diagnostik, tempat praktek dokter, pusat kesehatan LSM, rumah sakit terapung, dll. Amanat nasional untuk menerapkan sistem RME di semua fasilitas layanan kesehatan adalah titik awal yang akan berdampak positif pada sistem tersebut.
Data kasus penyakit baru yang didapat dari fasilitas kesehatan adalah sumber data yang transparan bagi pembuat kebijakan dan industri layanan kesehatan untuk mendeteksi perbedaan yang ada dalam layanan kesehatan dan permasalahan layanan kesehatan masyarakat yang terjadi. Penerapan sistem tingkat mikro ini pada akhirnya akan menghasilkan data gabungan yang akan menjadi dasar pengembangan sistem layanan kesehatan kami.
Apa manfaatnya bagi warga dan penyedia layanan kesehatan?
Setelah data direkam secara digital, pasien dapat membagikan file mereka ke penyedia layanan kesehatan yang berbeda, menerima layanan yang terkoordinasi tanpa perlu repot-report berkonsultasi dengan spesialis yang berbeda, memiliki akses ke informasi resep mereka setiap saat, terhindar dari kesalahan pemberian obat, terhindar dari duplikasi tes, dan memiliki dokumen riwayat kesehatan mereka yang dapat dibaca setiap saat. Penyedia layanan kesehatan mendapat informasi yang akurat, terkini, dan lengkap tentang pasien-pasein mereka dari RME. Ini juga membantu mereka membuat diagnosis yang benar, menetapkan protokol perawatan yang aman, berkoordinasi dengan spesialis lain dengan sedikit usaha, dan meningkatkan produktivitas mereka secara keseluruhan. Secara profesional, ini membantu menambah catatan mereka sendiri dengan menelusuri intervensi sukses mereka terhadap pasien.
Bagaimana hal itu berguna bagi kesehatan masyarakat dan pembuat kebijakan?
Ketika pemerintah mencabut hari libur nasional dan memberlakukan zona lockdown berdasarkan daerah pada bulan Juni, mereka menghadapi tantangan yang tidak terduga. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Dhaka Tribune, IEDCR hanya dapat menemukan 55.909 dari total 94.481 kasus Covid-19 yang diketahui. Hal ini merupakan hal tidak terduga, karena sistem manajemen data secara khusus dikembangkan untuk memantau semua kasus positif Covid-19 di awal pandemi. Sistem itu dibuat untuk meringankan beban Direktorat Kesehatan untuk secara akurat mendeteksi dan mengisolasi kasus positif serta menghubungi kasus yang kemungkinan terlacak. Karena data pasien yang terpilah hilang, rumah sakit dan fasilitas pengujian tidak dapat menentukan lokasi lebih dari setengah kasus. Masalah serupa ditemui ketika upaya dilakukan untuk mempelajari mengapa pria tercatat lebih dari 75% dari total kematian akibat Covid-19 di Bangladesh. Data spesifik pasien yang sangat terbatas dapat ditemukan berkaitan dengan komorbiditas atau pola perilaku untuk memberikan data pada pengamatan ini. RME menggabungkan data terpilah, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi prevalensi penyakit dan masalah kesehatan masyarakat. Mereka memastikan bahwa perkembangan RME dapat diukur dan jelas. Berdasarkan RME, masalah kesehatan darurat dapat dideteksi, program layanan kesehatan untuk pencegahan dapat direncanakan, dan gaya hidup yang lebih sehat dapat dikembangkan – semua hal ini pada akhirnya akan mengurangi biaya layanan kesehatan bagi semua orang.
Apakah RME sejalan dengan kebijakan nasional kami?
Program Sektor Kesehatan, Kependudukan dan Kesehatan pemerintah Bangladesh yang ke-4 sejalan dengan tujuan PBB yang terkait dengan kesehatan Sustainable Development Goals (SDG). Mengukur indikator kesehatan SDG bergantung pada pembuatan data dari semua tingkat fasilitas layanan kesehatan. Untuk mencapai itu, Sistem Informasi Manajemen DGHS berencana untuk membuat RME di semua fasilitas layanan kesehatan mulai dari puskesmas hingga menghasilkan data terpilah pasien.
Apakah kami memerlukan identitas kesehatan?
“The Health Informatics Standards and Data Structure” adalah pedoman eHealth yang dibuat untuk Bangladesh oleh Ministry of Health and Family Welfare. Pedoman ini menjelaskan prosedur tentang bagaimana data bidang kesehatan akan diberi kode, dikumpulkan, disusun, direpresentasikan, dan dicatat melalui register yang berbeda. Pedoman itu bahkan merekomendasikan memastikan ID Kesehatan pasien. Idealnya, setiap warga negara akan memiliki satu identitas kesehatan spesifik yang dihubungkan ke satu RME. Dalam praktiknya, ini hampir tidak mungkin karena sepanjang hidup kita, kita menerima layanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang berbeda yang memiliki sistem operasi berbeda. Inilah sebabnya mengapa sistem informasi kesehatan modern di negara maju sekarang bergerak menuju interoperabilitas. RME yang berbeda dari pasien yang sama dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan yang berbeda distandarisasi ke dalam format universal, yang kemudian dapat dibagikan melalui pertukaran informasi kesehatan elektronik oleh penyedia layanan kesehatan lain dan oleh pasien itu sendiri. Sistem canggih semacam ini membutuhkan infrastruktur besar-besaran yang hanya dapat dibangun jika pembayaran untuk layanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan atau asuransi. Di negara maju, atau negara dengan sistem asuransi kesehatan, semua klaim penggantian terhubung dengan akuntabilitas, yang membutuhkan otomatisasi SIMRS.
Jika penyedia telehealth dan rumah sakit swasta tersier dapat melakukannya, kenapa tidak semua fasilitas perawatan kesehatan?
Tantangan khusus yang dihadapi selama pandemi ini telah memaksa orang untuk mencari cara layanan kesehatan alternatif. Pertumbuhan pesat telehealth merupakan perkembangan yang mengesankan selama periode ini. Hampir 28 layanan telehealth eksklusif telah diidentifikasi yang menyediakan teleconsultation kepada masyarakat. Sebagai contoh, beberapa ratus ribu panggilan terkait Covid dijawab melalui call center 16263/ Shastho Batayon. Sebagian besar platform telehealth di Bangladesh menyimpan catatan kesehatan elektronik pasien. Kami ujung-ujungnya mendapati penyedia telehealth mengumpulkan data kesehatan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan adanya 162 juta pengguna ponsel. Melalui aplikasi dan portal web, pasien selalu dapat mengakses catatan kesehatan dan resep obat mereka. Rumah sakit korporat di Bangladesh memiliki sistem informasi rumah sakit canggih yang mencakup RME, Sistem Manajemen Informasi Laboratorium, sistem data pendaftaran, pembayaran, rawat jalan, dan rawat inap; dan beberapa di antaranya memiliki data lebih dari satu juta pasien. Para profesional yang bekerja di rumah sakit tersebut menyatakan kemudahan dengan otomatisasi ini.
Saya berpendapat bahwa menyediakan akses ke layanan kesehatan yang aman, terjamin, dan terkini adalah prioritas nomor satu negeri ini. Kami tidak dapat melakukannya tanpa berinvestasi di RME. Jika pusat telemedicine dan rumah sakit korporat dapat melakukannya, lalu kenapa tidak semua rumah sakit umum dan swasta?
Sistem RME terkait dengan sistem kesehatan nasional di negara maju. Pemerintah, sebagai badan pembuat kebijakan, harus memahami urgensi dan mandat penerapan sistem RME – meskipun sistem tersebut didasarkan pada sistem yang sangat sederhana. Jika sistem ini adalah sebuah mandat, maka sistem itu akan meminta pertanggungjawaban semua orang atas layanan kesehatan yang mereka berikan. Beberapa rumah sakit di negara ini telah melakukannya, ada ribuan sistem yang sudah tersedia; kita tidak perlu menemukan kembali sistem, tetapi kita harus melakukan implementasi.
Oleh: Dr Maliha Mannan Ahmed
Dr Maliha Mannan Ahmed adalah Pendiri dan Direktur Eksekutif Organikare. Beliau memiliki gelar MBBS, MBA, dan Masters di Healthcare Leadership.
Sumber: Dhaka Tribune, tanggal 12 September 2020
Sistem Antrian Canggih Mempercepat Layanan Pasien
Mengantri…. pada dasarnya pekerjaan mengantri adalah sebuah kebiasaan yang baik akan tetapi apabila mengantri dalam waktu yang lama untuk menunggu layanan di rumah sakit dan dalam kondisi yang sedang sakit sungguh sangat menyebalkan bukan ? Nah itulah yang kebanyakan dirasakan oleh pasien-pasien yang berobat ke rumah sakit.
Untuk itu pihak rumah sakit sebagai pemberi layanan kesehatan perlu memikirkan solusi atas permasalah antrian pasien ini mulai dari pendaftaran, layanan poliklinik, pembayaran di kasir, pengambilan obat di Farmasi, dll.
Jangan Khawatir, Revo QUE System adalah solusinya !
Revo Que System adalah sistem antrian terintegrasi secara end to end solution bagi rumah sakit. Sistem antrian Revo Que System menyediakan sistem antrian online berbasis web dan mobile apps yang bisa digunakan oleh pasien untuk melihat jadwal praktek dokter di rumah sakit, melakukan booking dokter, mendaftar ke rumah sakit tanpa harus ke konter pendaftaran, antrian kasir, sampai dengan antrian farmasi.
Solusi terbaik untuk mempercepat layanan di Rumah Sakit
Dengan Revo Que System ini, pasien akan merasakan kecepatan layanan dengan menghilangkan beberapa proses yang harus dilalui dibanding dengan tanpa menggunakan sistem ini sehingga user experience dari para pasien akan berdampak positif terhadap kepuasan pasien dan pasien menjadi customer loyal rumah sakit. Ini adalah solusi terbaik bagi pasien untuk mendapatkat layanan cepat dan terbaik dari Rumah Sakit yang menggunakan sistem Revo Que System.
Fitur-fitur Revo Que System :
- Pendaftaran pasien via mobile apps Android & IOS
- Pendaftaran pasien via website
- Jadwal Dokter
- Appointment / Booking Dokter
- Info Rumah Sakit
- Layanan Rumah Sakit
- Promo Rumah Sakit
- Membership
- Hasil Penunjang Medis
Revo Que System merupakan salah satu Strategy Marketing terbaik bagi Rumah Sakit !
Dengan sistem antrian ini, rumah sakit akan mendapatkan customer loyality, brand image yang baik, customer engagement serta clinician (dokter/ perawat) experience yang lebih baik sehingga akan mendatangkan profit yang lebih banyak serta cost efficiency yang lebih efektif bagi Rumah Sakit.
Revo Que System membuat pasien Kami nyaman dan senang karena mereka tidak perlu antri lama dipedaftaran, mereka bisa datang sesuai jam appointment dengan dokter spesialis tanpa harus menunggu lama di rumah sakit.
dr. Aditya.
So, tunggu apalagi, segera hubungi tim Kami untuk pemasangan Revo Que System ditempat Anda !
Design-Nation Publishes ’20 Makers, 20 Objects’
Want to know the one thing that every successful digital marketer does first to ensure they get the biggest return on their marketing budget? It’s simple: goal-setting. This is an absolutely essential practice for any digital marketer who knows how to execute their campaigns in a productive, cost-effective way. With a few. With a few simple tips, you can be doing the same in no time! In this blog, we’ll walk you through the first steps every savvy digital marketer takes to ensure that they’re on target to hit all their marketing objectives. Get ready for revenue!
Remember: even if the channel you’re considering is all the rage right now, it might not fit your brand. Always make informed decisions that directly relate to your company. Otherwise, your message won’t be delivered to its intended audience and you’ll have wasted time, effort and money.
Know Your Goals
The first step is clearly identifying which goals you want to achieve. Get specific. Do you want to increase brand awareness? Are you all about locking in leads? Do you want to establish a strong network of influencers that can help you be discovered? How about pushing engagement on social media?
Get Specific
A useful tool for narrowing down your goals to ensure they’re viable is the SMART mnemonic. It’s important to get specific to understand exactly what you’re working towards, and help you break down the process of hitting your targets. This is exactly what this mnemonic helps you to achieve.
- Does the channel reach my intended audience?
- Is the channel sustainable and affordable within my company’s marketing budget?
- Will I be able to measure the success of the channel?
- Does the channel allow me to express my brand’s intended message?
- Do the channels I’m considering work together to convey my message?
Always Remember Your Goals!
Establishing a solid vision for your business is the first step to planning your digital marketing budget. Always keep your final goals in sight when organising anything for your company. When deciding which steps to take next in your business, ask yourself how they will help you achieve the goals you outlined in Step #1. This will ensure that you stay on track and prevent you from spending your budget on anything that won’t help you achieve.
Cum et essent similique. Inani propriae menandri sed in. Pericula expetendis has no,
quo populo forensibus contentiones et, nibh error in per.Denis Robinson
As your budget progresses and evolves, continue referring to your SMART objectives. Stay focused and remember your goals – they will always inform what your next step will be!
Furniture Company Appoints Retail Heavyweight
Want to know the one thing that every successful digital marketer does first to ensure they get the biggest return on their marketing budget? It’s simple: goal-setting. This is an absolutely essential practice for any digital marketer who knows how to execute their campaigns in a productive, cost-effective way. With a few. With a few simple tips, you can be doing the same in no time! In this blog, we’ll walk you through the first steps every savvy digital marketer takes to ensure that they’re on target to hit all their marketing objectives. Get ready for revenue!
Remember: even if the channel you’re considering is all the rage right now, it might not fit your brand. Always make informed decisions that directly relate to your company. Otherwise, your message won’t be delivered to its intended audience and you’ll have wasted time, effort and money.
Know Your Goals
The first step is clearly identifying which goals you want to achieve. Get specific. Do you want to increase brand awareness? Are you all about locking in leads? Do you want to establish a strong network of influencers that can help you be discovered? How about pushing engagement on social media?
Get Specific
A useful tool for narrowing down your goals to ensure they’re viable is the SMART mnemonic. It’s important to get specific to understand exactly what you’re working towards, and help you break down the process of hitting your targets. This is exactly what this mnemonic helps you to achieve.
- Does the channel reach my intended audience?
- Is the channel sustainable and affordable within my company’s marketing budget?
- Will I be able to measure the success of the channel?
- Does the channel allow me to express my brand’s intended message?
- Do the channels I’m considering work together to convey my message?
Always Remember Your Goals!
Establishing a solid vision for your business is the first step to planning your digital marketing budget. Always keep your final goals in sight when organising anything for your company. When deciding which steps to take next in your business, ask yourself how they will help you achieve the goals you outlined in Step #1. This will ensure that you stay on track and prevent you from spending your budget on anything that won’t help you achieve.
Cum et essent similique. Inani propriae menandri sed in. Pericula expetendis has no,
quo populo forensibus contentiones et, nibh error in per.Denis Robinson
As your budget progresses and evolves, continue referring to your SMART objectives. Stay focused and remember your goals – they will always inform what your next step will be!
Manfaat penerapan SIMRS bagi Rumah Sakit
S
aat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mewajibkan rumah sakit untuk menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Kewajiban ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 82 tahun 2013. Namun, kepatuhan terhadap peraturan bukan satu-satunya alasan untuk menerapkan SIMRS.
Sebagai suatu sistem komputer, SIMRS memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Penerapan SIMRS diharapkan akan memberikan berbagai keuntungan untuk rumah sakit, salah satunya efisiensi.
Efisiensi merupakan hal yang sangat penting untuk penyelenggara layanan kesehatan pada umumnya. Tanpa efisiensi, pasien tidak dapat memperoleh pelayanan terbaik, karena rumah sakit tidak dapat mendayagunakan seluruh sumber daya sistem kesehatan dengan optimal.
Pelayanan kesehatan yang tidak efisien juga dapat menghabiskan sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk melayani lebih banyak pasien. Karena itu, pengelola rumah sakit harus mendayagunakan semua cara yang mungkin untuk meningkatkan efisiensinya.
Pengelolaan rumah sakit secara konvensional sering menimbulkan masalah, seperti redundansi data (data ganda) dan informasi yang sudah usang. Penerapan SIMRS akan dapat mengatasi masalah yang ditemui pada sistem konvensional tersebut, dan pada gilirannya turut meningkatkan efisiensi.
Efisiensi Rumah Sakit dengan Menerapkan SIMRS
Dengan menerapkan Sistem Informasi Rumah Sakit akan berdampak secara langsung bagi efisiensi di Rumah Sakit, diantaranya :
Mengurangi beban kerja tidak perlu dari unit-unit rumah sakit.
Unit rumah sakit yang paling banyak mendapat manfaat adalah unit rekam medis, yang harus terus memastikan data yang terekam akurat dan terbarukan. Rekam medis yang tidak akurat dan usang akan menghalangi dokter dalam menangani pasien. Migrasi ke rekam medis elektronik akan memungkinkan unit rekam medis untuk bisa lebih efisien.
Selain itu, dalam mencari informasi ketersediaan kamar rawat, petugas administrasi akan dimudahkan dengan sistem yang terintegrasi tanpa harus melakukan pengecekan ke masing-masing nurse station untuk mencari informasi tersebut.
Mempercepat proses pelayanan terhadap pasien
SIMRS yang terintegrasi akan membantu mempercepat proses pelayanan terhadap pasien, di mana pasien tidak lagi perlu mengantre di tempat yang berbeda. Dengan pelayanan secara elektronik, pasien juga tidak perlu membawa berkas seperti resep fisik, permintaan pemeriksaan laboratorium, radiologi, atau penunjang lainnya seperti mengantre untuk daftar ulang. Dengan sistem peresepan elektronik dan elektronik work order (pemeriksaan penunjang), pasien cukup dapat menunggu untuk dilayani tanpa harus mendaftarkan diri kembali ke tempat tujuan.
Fungsi finansial yang lebih efisien dan tepat
Dengan menerapkan SIMRS, pengelola rumah sakit dapat mengelola keuangan dengan lebih efisien. Sebagai contoh, biaya yang harus ditanggung pasien dapat diketahui dengan segera, karena penghitungan berbagai komponen biaya seperti biaya bangsal, laboratorium, apotek, dan biaya lainnya bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Sebelumnya, komponen biaya ini harus dikumpulkan satu demi satu karena sistemnya tidak terhubung satu sama lain. Selanjutnya, integrasi dengan asuransi dan BPJS Kesehatan memungkinkan biaya ini ditagihkan dengan tanpa kerepotan berlebihan.
Mengurangi Penggunaan Kerta (paperless)
Komputerisasi pada umumnya bisa mengurangi pemakaian kertas, yang tidak hanya menyita tempat di rumah sakit, tetapi juga memiliki banyak kelemahan dan ketidakefisienan. Dengan beralih ke rekam medis elektronik, pencarian data dapat dilakukan seketika dan pengolahan dapat dilakukan dengan cepat. Penyimpanan rekam medis juga dapat dilakukan dalam medium penyimpanan data elektronik yang ukurannya lebih kompak.
Proses pelaporan yang lebih cepat
Dengan penerapan teknologi SIMRS, proses pelaporan menjadi lebih mudah dilakukan dan terpantau, baik laporan keuangan maupun perawatan. Laporan dapat diciptakan dan dikirimkan secara otomatis.
Our about
Revo HIS
Revo HIS merupakan solusi aplikasi bagi rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Solusi SIMRS dari Alfatih Solusindo dapat meningkatkan integrasi rekam medis elektronik, mulai dari pendaftaran sampai pelaporan. Berbagai jenis informasi, mulai dari layanan pasien, keuangan, dan manajemen terintegrasi satu aplikasi. Karena aplikasi berbasis web, aplikasi tidak perlu instalasi di komputer rumah sakit, dan mudah di-update.
Revo HIS juga memiliki fitur integrasi dengan BPJS, Inhealth dan asuransi, serta metode pembayaran yang tidak hanya mempermudah pasien tetapi juga bagi pihak rumah sakit.
Compare Photo Views
Want to know the one thing that every successful digital marketer does first to ensure they get the biggest return on their marketing budget? It’s simple: goal-setting. This is an absolutely essential practice for any digital marketer who knows how to execute their campaigns in a productive, cost-effective way. With a few. With a few simple tips, you can be doing the same in no time! In this blog, we’ll walk you through the first steps every savvy digital marketer takes to ensure that they’re on target to hit all their marketing objectives. Get ready for revenue!
Remember: even if the channel you’re considering is all the rage right now, it might not fit your brand. Always make informed decisions that directly relate to your company. Otherwise, your message won’t be delivered to its intended audience and you’ll have wasted time, effort and money.
Know Your Digital Goals
The first step is clearly identifying which goals you want to achieve. Get specific. Do you want to increase brand awareness? Are you all about locking in leads? Do you want to establish a strong network of influencers that can help you be discovered? How about pushing engagement on social media?
Get Specific
A useful tool for narrowing down your goals to ensure they’re viable is the SMART mnemonic. It’s important to get specific to understand exactly what you’re working towards, and help you break down the process of hitting your targets. This is exactly what this mnemonic helps you to achieve.
- Does the channel reach my intended audience?
- Is the channel sustainable and affordable within my company’s marketing budget?
- Will I be able to measure the success of the channel?
- Does the channel allow me to express my brand’s intended message?
- Do the channels I’m considering work together to convey my message?
Always Remember Your Goals!
Establishing a solid vision for your business is the first step to planning your digital marketing budget. Always keep your final goals in sight when organising anything for your company. When deciding which steps to take next in your business, ask yourself how they will help you achieve the goals you outlined in Step #1. This will ensure that you stay on track and prevent you from spending your budget on anything that won’t help you achieve.
Cum et essent similique. Inani propriae menandri sed in. Pericula expetendis has no,
quo populo forensibus contentiones et, nibh error in per.Denis Robinson
As your budget progresses and evolves, continue referring to your SMART objectives. Stay focused and remember your goals – they will always inform what your next step will be!
10 LANGKAH MENUJU IMPLEMENTASI ELECTRONIC MEDICAL RECORD (EMR) YANG SUKSES
Menerapkan Rekam Kesehatan Elektronik (EHR) adalah proses multi-langkah yang akan berdampak pada semua anggota staf. Seperti halnya proses baru, kurva pembelajaran terlibat. Memiliki rencana yang solid dapat menghemat berjam-jam stres bagi semua orang di tim Anda.
Berikut adalah sepuluh langkah penting yang harus diambil untuk implementasi EMR yang sukses.
1. BENTUK TIM IMPLEMENTASI ELECTRONIC HEALTH RECORD (EMR)
Saat menerapkan EMR, Anda memerlukan tim yang kuat untuk membantu proses berjalan semulus mungkin. Tim dapat mencakup anggota staf seperti dokter, perawat, asisten medis, dan staf administrasi. Anggota tim akan membantu proses tersebut dengan mengajarkan keterampilan EMR kepada rekan kerja dan bertindak sebagai pembawa pesan bagi tim implementasi untuk mengidentifikasi tantangan di sepanjang jalan.
Ketua super user, ketua tim medis, dan project manager adalah tiga peran penting yang perlu dipertimbangkan saat membangun tim EMR di rumah sakit.
Ketua super user adalah pakar EMR internal yang ada di rumah sakit. Beberapa tugasnya mencakup pembuatan template form dan pengembangan alur kerja / bisnis proses. Posisi ini mungkin juga bertanggung jawab untuk membuat standard prosedur operasional untuk mengatasi masalah yang ditemui user saat penerapan system EMR.
Ketua tim medis, Peran ketua tim medis sebagai dokter utama adalah untuk memandu organisasi melalui implementasi EHR yang berperan sebagai penghubung antara pengguna front office dan staf medis di lapangan. Sebaiknya dipertimbangkan untuk memilih Ketua tim medis ini adalah dokter yang juga memiliki keahlian dan peminatan terhadap teknologi yang menyambut baik transformasi kearah elektronik medical record ini.
Project Manager, Project manager akan menjadi kontak utama dengan vendor dan staf rumah sakit yang akan menggunakan EMR. Posisi ini juga akan membantu semua orang tetap fokus pada jadwal penerapan, melacak kemajuan, dan menangani masalah user.
2. SIAPKAN DENGAN BAIK SOFTWARE ELECTRONIK MEDICAL RECORD (EMR)
Saat menerapkan EMR di rumah sakit Anda, pastikan langkah-langkah keamanan terpenuhi untuk tidak melanggar ketentuan HIPPA. Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan (HIPPA) dan Aturan Privasi HIPPA menetapkan standar untuk melindungi data pasien yang sensitif dengan menciptakan standar untuk pertukaran elektronik , Dan privasi dan keamanan informasi medis pasien oleh orang-orang di industri kesehatan. Sebagai bagian dari HIPAA, Aturan Penyederhanaan Administratif dirancang untuk melindungi kerahasiaan pasien, sambil membiarkan informasi medis diperlukan untuk dibagikan sambil menghormati hak pasien terhadap privasi. Sebagian besar penyedia layanan kesehatan, organisasi kesehatan, dan rencana kesehatan pemerintah Yang menggunakan, menyimpan, memelihara, atau mengirimkan informasi perawatan kesehatan pasien diminta untuk mematuhi peraturan privasi hukum HIPAA.Rumah Sakit Anda mungkin perlu melakukan penilaian risiko HIPAA. Anda dapat bekerja sama dengan vendor TI kesehatan Anda untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut telah sesuai dengan standard HIPPAA.
Selain dengan standard keamanan data, software EMR yang diimplementasikan hendaknya sudah memenuhi dan mendukung standard akredinasi nasional yang berlaku di Indonesia. Untuk itu salah satu tugas dari tim implementasi EMR ini adalah untuk memastikan system EMR yang akan digunakan telah sesuai dengan semua aturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
3. SIAPKAN DENGAN BAIK IT INFRASTRUCTURE RUMAH SAKIT SEBAGAI PENUNJANG SISTEM ELECTRONIK MEDICAL RECORD (EMR)
Peranan IT Infrastructure dalam menunjang implementasi EMR sangatlah besar, IT Infrastructure disini meliputi :
- Server
- Storage
- Perangkat jaringan / IT Networking
- Sistem Backup dan Disaster recovery planning
Sebuah aplikasi EMR akan melibatkan user dari semua department di rumah sakit yang akan menggunakan jaringan computer sebagai media komunikasi dan lalu lintas data emr pasien yang kemudian akan diolah oleh system server aplikasi dan disimpan didalam storage system dirumah sakit.
Keseluruhan topology dan system IT Infrastructure ini tentunya merupakan backbone utama yang perlu dipersiapkan dan diimplementasikan dengan baik untuk menunjang kesuksesan implementasi EMR di rumah sakit.
4. TIMELINE DAN STEP STEP IMPLEMENTASI EMR
Timeline / jadwal implementasi EMR merupakan salah satu Langkah pentinting yang perlu ditentukan dan disepakati Bersama dalam keberhasilan implementasi EMR di rumah sakit.
Jadwal yang telah disusun oleh Project Manager kemudian dijalankan dengan baik oleh seluruh civitas rumah sakit. Agar setiap aktivitas kegiatan bisa dijalankan ssuai dengan timeline yang telah disusun, Project Manager harus selalu memantau dan memastikan semua aktivitas berjalan dengan baik dengan dibantu oleh Lead Super User dan Ketua Tim Medis.
Beberapa point utama dalam penyusunan Timeline Implementasi yang harus ditetapkan adalah sebagai berikut :
- Perencanaan dan persiapan
- Assesment system EMR
- User acceptance test / UAT
- Sistem integration testing / SIT
- Training of the trainer
- Training of the user oleh Trainer Internal
- Pilot project implementasi
- Go live tahap 1 : Poliklinik
- Go live tahap 2 : IGD
- Go live tahap 3 : Rawat inap dan seluruh unit pelayanan rumah sakit
- Monitoring dan evaluasi
Cum et essent similique. Inani propriae menandri sed in. Pericula expetendis has no,
quo populo forensibus contentiones et, nibh error in per.Denis Robinson
5. DATA TRANSFER
Setelah perangkat keras dan software EMR siap digunakan, langkah selanjutnya dalam penerapan EMR adalah mentransfer data. Untuk memulai, Anda harus menentukan cara memigrasikan data dari sistem lama sebelumnya ke system EMR yang baru.
Ada beberapa cara untuk melakukan langkah ini. Anda dapat menugaskan staf yang ada, atau mempekerjakan staf tambahan atau staf sementara untuk mengunggah informasi ke dalam EHR baru.
Untuk membuat proses ini semulus mungkin, Anda perlu menyiapkan daftar informasi yang akan dimasukkan ke dalam EMR. Memiliki proses di tempat akan membantu memastikan tidak ada informasi penting yang terlewatkan.
6. PENYESUAIAN WORKFLOW / BUSINESS PROCESS
Berbicara tentang proses sekarang adalah waktu untuk menerapkan alur kerja yang solid. Sangat penting untuk menetapkan alur kerja sebelum penerapan EMR untuk mengurangi jumlah stres yang akan dihadapi tim Anda.
Memiliki alur kerja yang tidak efisien, termasuk kurangnya jumlah anggota staf yang terlatih dan siap menggunakan EHR akan memperburuk masalah selama proses implementasi.
Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini saat Anda membuat alur kerja:
- Apakah ini perlu?
- Apakah ini menambah nilai bagi pasien?
- Apakah ini meningkatkan efisiensi untuk staf?
- Apakah ini urutan yang benar?
Apakah orang yang tepat melakukan langkah ini?
7. PROSEDUR SISTEM DOWN
Seperti halnya jenis teknologi apa pun, Anda harus siap menghadapi kesalahan sesekali. Mulailah dengan melakukan brainstorming masalah dan buat rencana use case yang solid tentang cara menangani potensi masalah.
Misalnya, apa yang akan Anda lakukan saat listrik padam? Bagaimana jika ada kerusakan di seluruh sistem yang memerlukan bantuan TI untuk memperbaikinya? Anda akan ingin mengembangkan prosedur yang memberikan instruksi yang jelas kepada dokter dan staf tentang apa yang harus dilakukan saat EHR tidak tersedia.
Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini saat mengembangkan prosedur Anda:
- Bagaimana dokter dan staf akan diberitahu tentang downtime?
- Bagaimana alur perawatan pasien berlanjut?
- Bagaimana check-in pasien akan terjadi?
- Bagaimana dokter dan staf akan mendokumentasikan kunjungan tersebut?
Memiliki prosedur elektronik dan kertas yang tersedia untuk staf akan meningkatkan kepercayaan diri mereka tentang cara menangani waktu henti EMR. Beberapa praktik medis menyusun instruksi dalam penjilid tiga cincin dan menyimpan salinannya baik di rumah maupun di luar kantor. Selain itu, pertimbangkan untuk menyimpan salinan PDF di cloud yang aman, sehingga anggota staf memiliki banyak opsi untuk mendapatkan instruksi dengan cepat.
8. TRAINING USER
Pelatihan ekstensif sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi EHR. Buat rencana pelatihan sehingga semua dokter dan staf, saat ini dan di masa mendatang, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan EHR dengan sukses saat Anda siap meluncurkannya.
Berikut adalah beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan:
Step by step
Berikan keterampilan dasar kepada dokter dan staf sebelum diluncurkan. Mungkin sulit bagi pengguna untuk sepenuhnya memahami sistem sampai mereka dapat menggunakan program tersebut. Setelah pengguna dapat “mengemudi” setidaknya selama seminggu, pelatihan tambahan dapat diperkenalkan untuk meningkatkan keterampilan, mempelajari trik menghemat waktu, dan membiasakan diri dengan teknologi.
Sistem pengajaran training of the trainer
Pertimbangkan untuk melatih pengguna super di setiap spesialisasi dan untuk setiap peran. Misalnya, perawat mengajar perawat terbaik dan ahli bedah mengajar ahli bedah terbaik. Selain itu, jika Anda memiliki pengguna super di setiap spesialisasi, mereka dapat menjadi sumber daya berkelanjutan bagi rekan mereka.
Memetakan kebutuhan pelatihan berkelanjutan
Memiliki rencana untuk pelatihan berkelanjutan. Seiring berjalannya waktu, pengguna akan menemukan jalan pintas dan cara baru untuk menggunakan alat dan ingin berbagi temuan ini dengan kolega mereka. Selain itu, EHR perlu diperbarui dengan fungsionalitas baru dan/atau lebih baik yang memerlukan pelatihan tambahan.
Cara untuk menangani situasi ini secara efektif meliputi:
- Kembangkan sistem bagi pengguna untuk mengirimkan rekomendasi EHR sehingga perubahan dapat dilakukan.
- Dorong pengguna EMR aktif untuk berbagi masukan dan menawarkan solusi untuk meningkatkan kegunaan, baik dengan sistem pelacakan formal atau melalui diskusi online yang mendorong berbagi ide.
- Buat sistem untuk penyesuaian EMR berkelanjutan. Setelah dokter dan staf menguasai EHR baru, mereka akan mengidentifikasi modifikasi yang dapat meningkatkan alur kerja.
- Pertahankan hubungan vendor EMR dan manfaatkan dukungan TI untuk:
- Kembangkan atau sesuaikan templat entri data
- Merevisi formulir dan surat yang dihasilkan EMR
- Aktifkan aturan pendukung keputusan klinis baru (jika tersedia)
- Ubah set pesanan
- Cari peluang integrasi dengan sistem lain yang umum digunakan dalam praktik
- Rencanakan pelatihan kelompok sebelumnya. Pelatihan akan memakan waktu sejak melihat pasien, sehingga perencanaan lanjutan mengurangi gangguan pada alur kerja praktik.
9. PENENTUAN STRATEGI GO LIVE SISTEM EMR
Setelah rencana implementasi EMR Anda siap dijalankan, saatnya memutuskan cara meluncurkannya. Biasanya ada dua cara untuk melakukan ini, sekaligus, “Big Bang” atau perlahan, dengan pendekatan bertahap.
Beberapa praktik menggunakan pendekatan “ledakan besar” dan meluncurkan sistem EMR untuk semua pasien dan fungsi pada hari yang sama. Pendekatan ini meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk mengelola catatan kertas serta sistem EHR baru pada saat yang bersamaan. Kelemahannya adalah bisa sangat mengganggu dan masalah kecil bisa tampak monumental.
Beberapa praktik mengambil pendekatan yang lebih lambat dan menerapkan EMR secara bertahap. Dengan memperkenalkan fungsi EMR satu per satu, seperti e-resep untuk memulai dan kemudian memperkenalkan fitur lainnya nanti, beberapa praktik menemukan gangguan lebih mudah untuk dikelola. Praktik dan organisasi yang lebih besar dapat diterapkan secara perlahan dengan meluncurkan EMR di lokasi atau departemen tertentu terlebih dahulu dan kemudian memperkenalkan program tersebut ke seluruh organisasi.
Setelah pendekatan peluncuran diputuskan, dokter dan staf dapat bersiap untuk sistem EMR yang baru.
Pada hari “Go Live” yang sebenarnya, disarankan untuk menurunkan volume pasien yang akan memastikan kelancaran transisi bagi pasien dan staf. Staf meja depan juga direkomendasikan untuk memberi tahu pasien sebelum janji temu atau hari praktik sedang melakukan transisi perangkat lunak dan bahwa prosesnya mungkin sedikit terganggu. Mereka akan menghargai wawasan dan lebih sabar jika ada penundaan selama kunjungan mereka.
10. EVALUASI, FEEDBACK DAN CONTINOUS IMPROVEMRNT SISTEM EMR
Sekarang setelah Anda berhasil mengimplementasikan EMR, pastikan untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna untuk terus meningkatkan prosesnya. Pastikan jalur komunikasi tetap terbuka sehingga anggota staf dan dokter merasa nyaman memberikan umpan balik. Jika semua orang bekerja sama, sistem EMR akan menjadi peningkatan praktik Anda.
Menerapkan EMR adalah proses multi-langkah yang memerlukan perencanaan lanjutan. Gunakan langkah-langkah ini untuk membantu membuat transisi semulus mungkin.
Cloud Hosting Growing Faster Ever
Want to know the one thing that every successful digital marketer does first to ensure they get the biggest return on their marketing budget? It’s simple: goal-setting. This is an absolutely essential practice for any digital marketer who knows how to execute their campaigns in a productive, cost-effective way. With a few. With a few simple tips, you can be doing the same in no time! In this blog, we’ll walk you through the first steps every savvy digital marketer takes to ensure that they’re on target to hit all their marketing objectives. Get ready for revenue!
Remember: even if the channel you’re considering is all the rage right now, it might not fit your brand. Always make informed decisions that directly relate to your company. Otherwise, your message won’t be delivered to its intended audience and you’ll have wasted time, effort and money.
Know Your Digital Goals
The first step is clearly identifying which goals you want to achieve. Get specific. Do you want to increase brand awareness? Are you all about locking in leads? Do you want to establish a strong network of influencers that can help you be discovered? How about pushing engagement on social media?
Get Specific
A useful tool for narrowing down your goals to ensure they’re viable is the SMART mnemonic. It’s important to get specific to understand exactly what you’re working towards, and help you break down the process of hitting your targets. This is exactly what this mnemonic helps you to achieve.
- Does the channel reach my intended audience?
- Is the channel sustainable and affordable within my company’s marketing budget?
- Will I be able to measure the success of the channel?
- Does the channel allow me to express my brand’s intended message?
- Do the channels I’m considering work together to convey my message?
Always Remember Your Goals!
Establishing a solid vision for your business is the first step to planning your digital marketing budget. Always keep your final goals in sight when organising anything for your company. When deciding which steps to take next in your business, ask yourself how they will help you achieve the goals you outlined in Step #1. This will ensure that you stay on track and prevent you from spending your budget on anything that won’t help you achieve.
Cum et essent similique. Inani propriae menandri sed in. Pericula expetendis has no,
quo populo forensibus contentiones et, nibh error in per.Denis Robinson
As your budget progresses and evolves, continue referring to your SMART objectives. Stay focused and remember your goals – they will always inform what your next step will be!